SELAMAT DATANG DI DAPUR TULIS, BLOG YANG BARU DIREPARASI UNTUK KEPERLUAN MENGGODOK TULISAN AGAR BERMANFAAT UNTUK KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN

5/30/2010


Relefansi Frame Relay Pada Komunikasi Data


oleh Fajar Winata | NIM 0908933


A. Pemahaman Masalah
Sebenarnya ada sedikit kekeliruan dalam memahami Lapisan pada Protokol Jaringan dengan memfokuskan kajian tentang perangkat (baik Hardware maupun software). Pada dasarnya secra pribadi saya lebih memahami tentang sebuah proses implementasi pada sebuah protokol, baik berupa metode maupun sending data. Pada permasalahan-permasalahan komunikasi data yang terpenting adalah bagaimana suatu transmitter sebagai sebuah bagian yang mampu membuat frame-frame agar tujuan antar user dapat tersampaikan dan terjalin sebuah proses komunikasi dengan mengedepankan aspek-aspek pole transfer, yang menjadi catatan saya pribadi adalah bahwa posisi “bit error” menjadi catatan penting untuk mulai mengkaji lapisan-lapisan pada Protokol Jaringan computer.


Dalam Ilmu Protokol Jaringan, pada dasarnya seluruh protokol mengacu pada standar ISO terkait fungsi protokol itu sendiri. Fungsi protokol sesuai ISO dibagi menjadi 2 fungsi yaitu pertama Fungsi Network Dependent, yaitu dimana lapisan-lapisan yang masuk pada fungsi ini berorientasi pada fungsi hardware itu sendiri; kedua Fungsi Application Oriented, yaitu dimana lapisan-lapisan yang masuk pada fungsi ini berorientasi pada fungsi software yang dioptimalkan dengan penguatan pada lapisan-lapisan yang fokus memembangun jaringan dari sudut pemrograman.

Pembahasan utama terkait fungsi pada tiap-tiap Protokol Jaringan tidak akan dibahas terlalu rinci, namun kita akan lebih spesifik lg pada kajian Lapisan Data Link pada Protokol Jaringan Referensi OSI (Open System Interconnection). Model referensi OSI menggunakan metode lapisan sebagai model referensi, semua subsistem komunikasi dibagi menjadi tujuh lapisan untuk menentukan berbagai macam fungsi dan ystem operasi. Model yang digunakan dalam ystem komunikasi ini data dikenal dengan OSI (Open Sistem Interconnection) tujuh layer. Lapisan-lapisan tersebut memiliki dua fungsi, yaitu Network Dependent dan Application Oriented.

B. Data Link Layer
Lapisan data-link menawarkan layanan pentransferan data melalui saluran fisik. Pentransferan data tersebut mungkin dapat diandalkan atau tidak dapat diandalkan: beberapa protokol lapisan data-link tidak mengimplementasikan fungsi Acknowledgment untuk sebuah frame yang sukses diterima, dan beberapa protokol bahkan tidak memiliki fitur pengecekan kesalahan transmisi (dengan menggunakan checksumming). Pada kasus-kasus tersebut, fitur-fitur acknowledgment dan pendeteksian kesalahan harus diimplementasikan pada lapisan yang lebih tinggi, seperti halnya protokol Transmission Control Protocol (TCP) (lapisan transport).

Sebenarnya tugas utama data link adalah menjamin agar data yang dikirimkan ke lapisan jaringan sampai ke tujuan dalam keadaan baik. Data yang akan dikirimkan dibentuk dalam frame. Mekanisme yang dipakai untuk pengaturan struktur frame adalah HDLC (High Level Data Link Control). Lapisan ini melayani transmisi pada lapisan fisik dan bertanggung-jawab mengatur komunikasi dalam sebuah jaringan. Lapisan ini juga menangani fungsi-fungsi seperti mendeteksi kesalahan transmisi dan melakukan pengiriman ulang data-data tersebut.

Berikut adalah gambar prinsip kerja pada Lapisan Data Link :



Gambar 1.1. Lapisan Data Link (Sumber : www.teknik-informatika.com)

C. Landasan Teori tentang Frame Relay
Diawal saya sudah menekankan bahwa Fokus kajian kita tidak pada mendeskripsikan sebuah perangkat teknologi pada lapisan dataling namun lebih pada implementasi perangkat tersebut, yang dimaksud implementasi tentu saja lebih banyak bicara pada tataran teknis atas dasar perangkat yang ada.

Frame Relay merupakan protokol WAN yang memiliki performa tinggi. Beroperasi pada physical layer dan data link layer OSI referensi model, Frame Relay merupakan komunikasi data packet-switched yang dapat menghubungkan beberapa perangkat jaringan dengan multipoint WAN.

Frame Relay merupakan standar yang dikeluarkan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telegraph and Telephone) dan ANSI (American National Standards Institute) untuk proses pengiriman data melalui PDN (Public Data Network). Pengiriman informasi dilakukan dengan membagi data menjadi paket. Setiap paket dikirimkan melalui rangkaian WAN switch sebelum akhirnya sampai kepada tujuan. (www.total.or.id,Pengertian Frame Relay).

Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frameframe akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai tujuan.(www.mudji.net).

Frame Relay yang sebenarnya merupakan system Penyaklaran Paket, namun sesungguhnya saya tidak paham terkait maslah system penyaklaran, namun pada dasarnya system penyaklaran tersebut bekerja untuk membuat paket-paket data terkirim lebih cepat dan mencegah terjadinya delay atau pengiriman Bit yang terlalu panjang yang mengakibatkan keterlambatan penerimaan data bahkan bias berakibat koneksi terputus. Dahulunya sebelum Frame Relay digunakan telah ada pendahulunya yang dikeluarkan sesuai standar internasional yang direkomendasikan CCITT (Sekarang ITU-T) yaitu X. 25, namun ternyata pada X. 25 masih banya kesalahan yang terjadi sehingga terlalu sering koreksi pada bit-bit yang eror, maka pada tahun 1976 dikeluarkan lah Frame Relay. Menurut ahli Frame Relay bekerja lebih efektif disbanding X. 25, perbedaanya sangat sedikit yaitu Frame Relay mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi tiga atau empat byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatan-jembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame Relay. (www.elektro-indonesia.com, Frame Relay dan Perkembangannya).

D. Identitas Frame Relay




Gambar 1.2. Jaringan Frame Relay (Sumber : www.mudji.net)


Sebuah jaringan frame relay terdiri dari “endpoint” (PC, server, computer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:

• DTE: Data Terminating Equipment

DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup “endpoint” dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.

• DCE: Data Communication Equipment

DCE adalah perangkat “internetworking” pengontrol “carrier”. Perangkatperangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.
(www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking)

Dikarenakan Prinsip- membangun frame-frame merupakan tugas utama dari lapisan data link, maka ketika lapisan data link tidak dapat menyelsaikan beit-bit eror pesan akan diteruskan kepada lapisan yang lebih tinggi yaitu lapisan Transport. Untuk itu pada pengolahan data berbasis Frame Relay perlu kita deteksi seberapa besar kesalahan yang terjadi, untuk mendeteksi kesalahan-keasalahan tersebut terdapat pendeteksi yang secara prosedur bekerja dengan urutan:
1. Cyclic Redundancy Check (CRC)
2. Pemulihan Oleh Protokol pada Lapisan yang Lebih Tinggi
3. Pembuangan Frame yang Dilakukan oleh Kesalahan Bit
4. Pembuangan Frame yang disebabkan oleh Kemacetan

E. Kontorl Kongesti Pada Jaringan Frame Relay

data "bursty" pada trafik sebagaimana keputusan memblok panggilan baru hanya dilaksanakan jika kapasitas kombinasi rata-rata (tidak maksimum) pada arus panggilan akan dilebihkan. Solusi dari kongesti dalam jaringan Frame Relay adalah mencoba mengadabtasikan jumlah masukan dari frame-frame ke dalam bagian arus kongesti. Sebab "flow control" tidak tersedia pada layer-2 interface user-network (flow control dalam Frame Relay terjadi pada end-to-end), ini tidak dapat digunakan untuk mengontrol "kongesti" seperti kasus dalam beberapa jaringan packet-switch. Atau jika terjadi kongesti, masing-masing user harus mendeteksi kongesti secara "implisit"(dengan mengamati beberapa penggunaan servis), atau ketika jaringan mendeteksi suatu keadaan kongesti, secara "eksplisit" harus diberitahukan kepada user.

User harus mengambil tindakan mengurangi jumlah frame-frame yang dimasukkan ke dalam jaringan. Kongesti terjadi ketika sumber jaringan kelebihan beban, sumber akan menjadi individual transmission link, kelompok buffer penuh pada node-intermediate atau pada sistem tujuan atau proses dalam salah satu dari sistem-sistem ini. Kongesti mungkin juga terjadi karena adanya gangguan. Bahwa kontrol kongesti tidak dapat tercapai dengan menambahkan sumbersumber dalam jaringan dalam formasi kapasitas buffer atau menambah kecepatan link lebih tinggi. Kedua-duanya tidak dapat dikontrol dengan konfigurasi balans; sebab kejadian trafik dapat diramalkan, kemacetan masih dapat terjadi. Kongesti mungkin "inherent" terjadi dalam beberapa jaringan packet dan jaringan Frame Relay tanpa kecuali. Sebab itu hal ini penting untuk memiliki "strategi kontrol kongesti untuk jaringan Frame Relay. Jika beban trafik terus meningkat, kongesti akan menjadi semakin serius (parah) dan beban prosesor sistem akan semakin berat, serta dapat mengakibatkan kegagalan sistem. (www.elektro-indonesia.com, Kontrol Kongesti pada Jaringan Frame Relay)

F. Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan “private” perusahaan atau organisasi.

1. Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment” (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

2. Jaringan “Private”
Pada jaringan “private” Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui “interface” Frame Relay pada jaringan data. Trafik “Non-Frame Relay” diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti “private branch exchange” [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi “video-teleconferencing”).
(www.mudji.net, Telecommunications And Internetworking)

2 komentar:

Sang Fajar mengatakan...

FIX

Mr. Ch'in mengatakan...

Cara memberikan komentar harus memilih profilnya dulu, puluh saja yang "Name/URL"

Gampang Kan :)

Posting Komentar