SELAMAT DATANG DI DAPUR TULIS, BLOG YANG BARU DIREPARASI UNTUK KEPERLUAN MENGGODOK TULISAN AGAR BERMANFAAT UNTUK KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN

9/27/2011

Hubungan Antara Sistem Operasi, Sistem Berkas dan Jumlah Data Didalam Partisi
oleh Fajar Winata

Pada bagian pertama ini saya akan mencoba mengkaji beberapa hal kecil namun penting diperhatikan. Beberapa kali saya mendapati kasus-kasus terkait hardisk atau storage device yang kebanyakan kasus kerusakan terjadi akibat kekurangan jeli para penggunannya atau disebut dengan Human Error, contoh kasus sederhana yang sering saya dapati adalah ketidak sesuaian pemasangan sistem operasi dengan jenis sistem berkas yang tertera dalam hardisk.

Jenis-Jenis Sistem Berkas Dalam dunia ilmu hardisk dikenal dengan sistem berkas atau bagaimana sebuah sistem mengatur sebuah pola penyimpanan dalam sebuah sotrage, itu semua diatur berdasarkan sistem berkas (File System). Dan ingat perlu diperhatikan bahwa penetapan jenis-jenis sistem berkas adalah berdasarkan sistem operasi, walaupun jika sistem berkas telah diatur lebih awal belum tentu sistem operasi dapat membaca jenis sistem berkas tersebut karena terdapat versi atau generasi perkembangan sistem berkas yang mendukung sebuah perkembangan sistem operasi.

Untuk singkatnya, mari kita mulai dari sistem berkas milik microsoft incorporate. Microsoft dalam perkembangannya menciptakan sistem operasi siring dengan perkembangan sistem penyimpanan berkas atau (Storage Device). Jadi ingat perhatikan ketika henda memasang sebuah sistem operasi, mula-mula kita pastikan dulu sistem operasi apa yang akan kita gunakan, setelah itu baru tentukan jenis sistem berkas yang akan kita gunakan, berikut adalah urutan generasi sistem berkas:

A. Sistem Berkas File Allocation Table (FAT)

File Allocation Table (FAT) adalah sebuah sistem berkas yang menggunakan struktur tabel alokasi berkas sebagai cara dirinya beroperasi. Jenis sistem berkas ini hingga saat ini masih populer untuk kartu-kartu memori seperti MMC/Micro SD, M2 dll yang sering terdapat dalam kamera digital. Sedangkan jenis sistem berkas ini sendiri dikembangkan oleh Bill Gates dan Marc McDonald pada tahun 1976-1977. Sistem operasi pertama yang menerapkan konsep FAT adalah Digital Research Disk Operating System (DR-DOS), OpenDOS, FreeDOS, MS-DOS, IBM OS/2 (versi 1.1, sebelum berpindah ke sistem HPFS), dan Microsoft Windows (hingga Windows Me). Untuk disket floppy, FAT telah di standardisasikan sebagai ECMA-107 dan ISO/IEC 9293. Namun sistem operasi yang baru saja disebutkan hanya mencangkup hingga FAT 12 dan 16. Beberapa sistem operasi ada yang menggunakan sistem ini yang antara lain adalah MS-DOS (hanya versi FAT12 dan FAT16), Windows (hampir semua versi Windows didukung oleh FAT), GNU/Linux, dan masih banyak sistem operasi lainnya yang juga didukung oleh FAT, termasuk Macintosh Mac OS/X. adapun versi yang dikeluarkan adalah berdasarkan dukungan yang diberikannya terhadap alokasi yang dibutuhkan adalah FAT 12, FAT 16, FAT 32 dan exFAT. Sedangkan berikut ini adalah tabel kecocokan antara sistem operasi dengan jenis sistem berkas ini :

FAT 12 Perhatikan : dalam jenis sistem berkas ini kita hanya dapat menyimpan jumlah data sebanyak 2^12 atau 4096 data saja dan batasan kapasitasnya adalah 32 Megabyte.



FAT 16 Perhatikan : dalam jenis sistem berkas ini kita hanya dapat menyimpan jumlah data sebanyak 2^16 atau 65536 data saja sedangkan batasan kapasitasnya tergantung dari hardisk yang hendak di format, jika ukurannya dibawah 16 Megabyte maka Windows secara otomatis akan menggunakan sistem berkas FAT 12 namun jika diatas 16 Megabytes maka sistem berkas ini dapat berjalan.



FAT 32 FAT 32 adalah versi terbaru FAT yang dikeluarkan oleh Microsoft saat merilis Windows 95 OEM Service Release 2 (Windows 95 OSR2). Perhatikan bahwa rilis FAT 32 ini memiliki kapasitas data sebesar 32-bit atau 2^32 atau sebesar 4.294.967.296 data unit. Namun hanya 228 unit data yang dapat di baca dengan maksimal oleh FAT 32 artinya hanya 268.435.456 data saja yang kapasitas jumlah data yang dapat berjalan optimal pada tipe sistem berkas tersebut. Sedangkan maksimum data yang dapat disimpan dalam FAT 32 adalah sebesar 64 Sektor (32768 bytes).



Perbandingan antara FAT 12, 16 dan 32 berdasarkan kapasistas, perhatikan jika kita hendak membuat sebuah partisi dengan sistem berkas FAT 32.



B. Sistem Berkas New Technology File System (NTFS) merupakan sebuah sistem berkas yang dibekalkan oleh Microsoft dalam keluarga sistem operasi Windows NT, yang terdiri dari Windows NT 3.x (NT 3.1, NT 3.50, NT 3.51), Windows NT 4.x (NT 4.0 dengan semua service pack miliknya), Windows NT 5.x (Windows 2000, Windows XP, dan Windows Server 2003), serta Windows NT 6.x (Windows Vista, Windows 7).

Sistem berkas NTFS memiliki sebuah desain yang sederhana tapi memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan keluarga sistem berkas FAT. NTFS menawarkan beberapa fitur yang dibutuhkan dalam sebuah lingkungan yang terdistribusi, seperti halnya pengaturan akses (access control) siapa saja yang berhak mengakses sebuah berkas atau direktori, penetapan kuota berapa banyak setiap pengguna dapat menggunakan kapasitas hard disk, fitur enkripsi, serta toleransi terhadap kesalahan (fault tolerance). Fitur-fitur standar sebuah sistem berkas, seperti halnya directory hashing, directory caching, penggunaan atribut direktori, dan atribut berkas tentu saja telah dimiliki oleh NTFS. Bahkan, Microsoft telah menambahkan kemampuan yang hebat ke dalam NTFS agar memiliki kinerja yang tinggi, lebih tinggi daripada sistem berkas yang sebelumnya semacam HPFS atau FAT, khususnya pada ukuran volume yang besar, tetapi juga tetap mempertahankan kemudahan pengoperasiannya. Salah satu keunggulan NTFS dibandingkan dengan sistem berkas lainnya adalah bahwa NTFS bersifat extensible (dapat diperluas) dengan menambahkan sebuah fungsi yang baru di dalam sistem operasi, tanpa harus merombak desain secara keseluruhan (perombakan mungkin dilakukan, tapi tidak secara signifikan).

C. Second Extended (Ext 2) File system EXT2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic links. EXT2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar. File system EXT2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum 255 karakter. EXT2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).

D. Threed Extended (Ext 3) EXT3 merupakan suatu journalled filesystem Journalled filesystem didesain untuk membantu melindungi data yang ada di dalamnya. Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengecekan kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi harddisk yang berkapasitas besar. EXT3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada sistem operasi Linux. EXT3 merupakan hasil perbaikan dari EXT2 ke dalam bentuk EXT2 yang lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan.

Keunggulannya: Availability : EXT3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang. Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten. Waktu yang diperlukan untuk me-recover ext3 file system setelah system yang belum dibersihkan dimatikan tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default) membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).

Integritas Data Dengan menggunakan file sistem ext3 kita bisa mendapatkan jaminan yang lebih kuat mengenai integritas data dalam kasus dimana sistem yang belum dibersihkan dimatikan (shutdown). Kita bisa memilih tipe dan level proteksi yang diterima data. Kita bisa memilih untuk menjaga agar file system tetap konsisten, tetapi tetap mengijinkan kerusakan terhadap data dalam file system dalam kasus dimatikannya (shutdown) system yang belum dibersihkan; ini bisa memberikan peningkatan kecepatan pada beberapa keadaan. Secara alternatif kita bisa memilih untuk lebih memastikan bahwa data konsisten dengan bagian dari file system; ini berarti kita tidak akan pernah melihat “garbage data” pada file-file yang baru ditulis ulang setelah terjadi “crash”. Pilihan yang aman yakni menjaga kekonsistenan data sebagai bagian dari file system adalah pilihan default

Perbandingan EXT2 VS EXT3 Secara umum prinsip-prinsip dalam EXT2 sama dengan EXT3. Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space antara kedua file system ini hampir sama. Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep journaling file system yang digunakan pada EXT3. Konsep journaling ini menyebabkan EXT2 dan EXT3 memiliki perbedaan dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan. Konsep journaling ini menyebabkan EXT3 jauh lebih cepat daripada EXT2 dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.

E. Fourth Extended (Ext 4) Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.

Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.

Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.

Kesimpulan Pada bagian satu ini mari kita simpulkan bersama bahwa untuk melakukan installasi sebuah sistem operasi kita harus mempertimbangkan beberapa hal terkait sistem berkas yang akan kita gunakan, sebab jika tidak maka akan terjadi banyak kerusakan pada hardisk, kalaupun sudah sesuai kita suka melupakan jumlah maksimal sistem berkas tersebut atau jumlah data maksimal sehingga sering terjadi kekacauan pembacaan data atau melambanya kerja dalam sebuah sistem opeasi, ingatlah bahwa dalam membuat file atau membuat folder jangan terlalu banyak, semakin banyak data semakin berat sebuah pembacaan data (tidak selalu berdasarkan ukuran file untuk perlambatan proses pembacaan data).



follow me @minimalisland (twitter)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Mantabs...

Posting Komentar